Perjalanan Kehidupan Awal Senator US Lewis – John Robert Lewis merupakan politisi dari Amerika serta aktivis dengan hak-hak sipil yang memiliki tugas di dewan perwakilan rakyat Amerika Serikat tepatnya untuk distrik kongres kelima Georgia sejak tahun 1987 sampai pada kematiannya di tahun 2020 lalu. Lewis telah berpartisipasi pada Nashville 1960 aksi duduk, freedom rides, yang merupakan ketua student nonviolent coordinating commuter atau SNCC sejak tahun 1963 sampai 1966.
Kehadirannya sendiri juga menjadi salah satu dari adanya 6 besar seorang pemimpin kelompok yang telah mengorganisir pawai 1963 yang berlangsungkan di Washington. Dalam memenuhi peranan yang cukup banyak terhadap kunci pada gerakan hak-hak sipil serta tindakannya untuk nantinya dapat diakhiri untuk disahkan segregasi rasial yang ada di Amerika Serikat.
Di tahun 1965, Lewis telah memimpin yang pertama dari adanya tiga pawai Selma ke Montgomery yang melintasi jembatan Edmund Petrus di mana terdapat sebuah insiden dan setelah itu lebih dikenal sebagai bloody Sunday. Dalam hal ini untuk pasukan negara bagian serta polisi melakukan penyerangan terhadap Lewis serta demonstran yang lainnya.
Dari seorang anggota partai Demokrat tentunya membuat Lewis pertama kalinya telah dipilih untuk menjadi dewan perwakilan Amerika Serikat di tahun 1986 serta telah menjalani adanya 17 masa jabatan. Distrik yang telah diwakilinya tersebut mencangkup adanya sebagian besar dari Atlanta.
Dikarenakan untuk masa kerjanya tersebut telah menjadi dekan delegasi kongres Georgia. Lewis merupakan salah satu dari pemimpin partai Demokrat yang ada di DPR serta menjabat sejak tahun 1991 untuk menjadi wakil ketua cambuk serta di tahun 2003 sebagai wakil ketua senior cambuk.
Lewis juga telah menerima adanya banyak gelar kehormatan serta penghargaan termasuk dengan presidential medal of freedom tahun 2011 lalu. John Robert Lewis telah lahir di dekat Troy tepatnya di Alabama di tanggal 21 Februari 1940.
Lewis adalah anak ketiga dari adanya 10 saudara dari Willie Mae dan Eddie Lewis. Kedua orang tuanya tersebut merupakan petani bagi hasil yang berada di pedesaan Pike County Alabama, di mana Troy merupakan sebuah ibukotanya.
Dengan menjadi anak laki-laki tentunya Lewis memiliki cita-cita supaya bisa menjadi seorang pengkhotbah serta di usianya yang 5 tahun ia sudah berlatih untuk menjadi pengkhotbah dengan berbicara pada ayam-ayam keluarga yang ada di peternakan. Sebagai anak kecil tentunya Lewis mempunyai sedikit interaksi bersama orang kulit putih dikarenakan saat berada di daerahnya tersebut untuk mayoritas yaitu kulit hitam dengan adanya persentase yang cukup besar serta dari keluarganya tersebut bekerja menjadi petani.
Ketika sudah memasuki usia 6 tahun membuat Lewis hanya dapat melihat dua orang yang memiliki kulit putih di dalam hidupnya. Lewis tentunya telah mengenang dibesarkan di pedesaan Alabama yang terbilang sangat miskin serta sedikit adanya buku-buku di rumahnya pada saat itu.
Dia juga memberikan gambaran terhadap pendidikannya di awal pada sebuah sekolah kecil yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari rumahnya. Bangunan kecil tersebut terbilang sangat indah dan merupakan sekolah Rosenwald.
Dari sekolah tersebut telah didukung oleh kalangan masyarakat dan merupakan satu-satunya sekolah yang telah dimiliki di area tersebut. Selain itu Lewis juga mempunyai seorang guru yang sangat luar biasa ketika masih di sekolah dasar dan mengajarinya untuk membaca sehingga bisa mencoba membaca semuanya.
Hal inilah yang membuat Lewis menyukai buku dan pada tahun 1959 ketika usianya 16 tahun dengan adanya beberapa saudara laki-laki serta perempuan hingga sepupunya pergi ke perpustakaan umum serta mencoba untuk bisa memperoleh kartu perpustakaan. Selain itu juga mengatakan bahwasanya perpustakaan hanya diperuntukkan bagi orang-orang kulit putih dan bukanlah untuk orang yang berwarna.
Dengan seiring usianya yang bertambah tentunya membuat Lewis mulai untuk melakukan perjalanan menuju ke Troy bersama keluarganya di mana terus mengalami tindakan rasisme serta segregasi. Lewis juga mempunyai kerabat yang tengah tinggal di kota-kota utara serta dia juga mulai belajar dari mereka bahwasanya adanya sekolah-sekolah di utara, bisnis terintegrasi serta bus yang telah tersedia.
Pada saat Lewis sudah memasuki usia 11 tahun dengan adanya seorang paman yang membawanya ke Buffalo New York ditanya sadar akan adanya kontras sebagai pemisahan Troy. Di tahun 1955 membuat Lewis pertama kalinya telah mendengar Martin Luther King yang berasal dari radio serta mengikuti boikot bus Kings Montgomery di akhir tahun itu.
Di usianya yang memasuki 15 tahun membuat Lewis dapat menyampaikan khotbah di publik untuk pertama kalinya. Saat sudah berusia 17 tahun Lewis bertemu bersama Rosa Parks yang sangat terkenal karena memiliki peranan di dalam boikot bus serta bertemu dengan king untuk pertama kalinya ketika sudah memasuki usia 18 tahun.
Kings telah menjadi seseorang yang membantu untuk mengubah Lewis. Dalam hal ini Lewis mengatakan bahwasanya Graham telah mengilhaminya ke tingkat yang lebih signifikan untuk nantinya dapat memenuhi aspirasi supaya bisa menjadi seorang menteri.
Sesudah menulis pada king terkait penolakan untuk masuk ke Universitas Troy yang ada di Alabama, Lewis kemudian diundang supaya bisa bertemu dengannya. King menyebut Lewis sebagai anak laki-laki dari Troy dengan mendiskusikan supaya menuntut Universitas dari adanya diskriminasi akan tetapi dia memperingatkan Lewis bahwasanya hal tersebut tentunya bisa membahayakan kehidupan keluarganya yang ada di Troy.
Ketika sudah melakukan diskusi bersama kedua orang tuanya justru Lewis memutuskan untuk nantinya melanjutkan pendidikan yang ada di sebuah perguruan tinggi kecil dan dari segi historisnya sendiri berkulit hitam di Tennessee. Lewis kemudian lulus dari American Baptist Theological Seminary yang ada di Nashville, Tennessee.